Global
warming bukan hal baru kita hadapi, tetapi sudah bertahun-tahun yang lalu.
Efeknya pun sangat beragam salah satunya suhu yang tidak menentu dan peerubahan
ekosistem di seluruh permukaan bumi. Yang menghawatirkan, pemanasan global ini
menyababkan wabah bakteri penyebab infeksi makin merebak. Untungnya wabah ini
tidak sampai ke Indonesia melaikan hanya di Negara-negara eropa utara.
Populasi
bakteri yang menyebabkan radang usus mengalami peningkatan secara drastic
akibat global warming. Dalam laporan penelitian yang dimuat jurnal Nature,
dibeberkan beberapa bukti kuat bahwa pola pemanasan di Laut Baltik di sebwlah
barat daya Skandinavia bertepatan dengan munculnya infeksi Vibrio di Eropa
Utara. Tentunya walaupun tidak sampai Indonesia kita harus menjaga agar global
warming tidak semakin parah. Hal yang paling mudah dimulai dari lingkungan
rumah sekitar yaitu dengan cara :
Banyak hal yang bisa kita lakukan
sebagai warga Bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan
Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang
sedang dialami Bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua
orang dari rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:
Hemat
Pemakaian Listrik
:
Matikan peralatan listrik jika
sedang tidak digunakan.
Hanya menggunakan peralatan listrik ketika kita membutuhkannya.
Tidak menggunakan peralatan yang menggunakan listrik; jika dapat dengan mudah
dilakukan dengan tangan, seperti membuka kaleng, botol dsb.
Hubungkan lampu di halaman rumah dengan sebuah alat pengatur waktu (timer) atau
fotocel sinar matahari.
Gunakan jenis lampu fluorescent dan lampu hemat energi untuk menghemat listrik.
Jenis lampu hemat energi akan memangkas 80 % boros listrik daripada lampu pijar.
Matikan peralatan listrik dan
gunakan penerangan seminimal mungkin di malam hari ketika akan pergi tidur.
Matikan pemanas air sebelum Anda
berangkat untuk pergi berlibur.
Ganti kulkas lama jika sudah boros listrik dan jangan lupa defrost kulkas
anda secara teratur.
Bersihkan dan keluarkan barang/makanan yang tidak perlu dari kulkas setiap
minggu.
Jangan masukkan makanan panas di
dalam lemari es.
Jangan terlalu sering dan dalam
waktu lama membuka pintu lemari es, karena akan boros listrik.
Hemat Pemakaian Air :
Jangan mencuci piring dengan air
yang mengalir terus menerus.
Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air yang mengalir, karena air akan
banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter.
Mandi menggunakan gayung yang
terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir atau
berendam pada ‘bath-tub’. Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan
ember dan gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir.
Gunakan air dingin pada mesin cuci
daripada air panas.
Flush toilet seperlunya (jangan terlalu sering).
Pastikan pelampung/radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan baik,
demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak
boros air.
Cuci pakaian dengan air dingin, bukannya air panas.
Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk menyiram tanaman Anda.
Gunakan air bilasan cucian beras, buah dan sayur juga untuk menyiram tanaman.
Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai dsb.
Manfaatkan
Sumber Energi dari Alam
:
Gunakan tenaga surya untuk rumah dan
pemanas air. Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda. Gunakan
pencahayaan dari sinar matahari secara optimal, bukannya mengandalkan lampu
listrik.Buka jendela, agar angin dapat berhembus masuk untuk menyejukkan dan
menyegarkan ruangan di rumah anda, daripada menggunakan penyejuk udara
buatan yang boros listrik seperti AC. Jika tetap menggunakan AC, jangan lupa
bersihkan AC secara teratur, akan menghemat listrik. Jangan lupa setel ‘timer’
pada AC agar berhenti pada saat sebelum fajar. Exhaust fan juga bisa digunakan
untuk membantu pertukaran udara segar di dalam ruang, jika sirkulasi angin
belum maksimal.
Jika ingin, membangun rumah tinggal
jangan lupa memanfaatkan sirkulasi udara angin dan cahaya alamiah dari matahari
secara optimal. Pada Negara yang sudah sangat peduli Bumi, seperti Swedia,
Denmark dan juga Jepang, pemakaian listrik sudah mulai memanfaatkan tenaga
kincir angin dan panel surya, mudah-mudahan di Indonesia bisa segera diterapkan
juga, mengingat listrik dari PLN pun sekarang belum bisa menjangkau seluruh
peloksok daerah terutama daerah terpencil. Sumber energi alam lain
yang bisa dimanfaatkan adalah tenaga air (mikrohidro) dan panas bumi
(geothermal). Kesemuanya ini merupakan sumber energi alam yang ramah
lingkungan.
Gunakan juga kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di rumah Anda.
REUSE (Gunakan Kembali) Dan lain-lainnya
:
Gunakan keramik atau gelas cangkir
kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan
Styrofoam.
Gunakan kembali kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya.
Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk kertas
corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
Gunakan kembali kertas HVS yang baru
dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.
Gunakan kain serbet, sapu tangan
yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali
pakai lainnya.
Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan
sekali pakai.
Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan,
bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang.
Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas kertas dan
kantong plastik.
Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya kembali ketika ke
binatu.
Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada menggunakan cat
semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.
REDUCE ( Berhemat ) Dan lain-lainnya :
Hemat penggunaan kertas dan tissue
karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan
hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.
Memelihara, merawat dan memperbaiki
barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan daripada sering membeli
baru.
Hanya membeli perangkat mebel. yang benar-benar digunakan.
Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering
digunakan.
Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.
Beli produk-produk local untuk mengurangi
buangan emisi dari transportasi.
Beli makanan/minuman, sayuran/buah-buahan lokal, karena lebih murah dan lebih
terjamin kesegarannya.
Beli produk yang bisa didaur ulang
atau terbuat dari bahan daur ulang.
Hindari produk dengan beberapa lapis
kemasan, jika hanya satu juga cukup.
Dengan kata lain jika memungkinkan
beli produk dalam jumlah grosir yang lebih murah dan hemat kemasan daripada
beli eceran yang lebih mahal dan butuh banyak kemasan. Contoh pembelian sabun
cuci ukuran 1 kg, lebih baik dari pada ukuran sachet kecil.
Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam
karena tidak dapat didaur ulang.
Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti sendok/garpu
dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik. Hindari ‘fast food’
karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia, selain
itu juga kurang baik terhadap kesehatan.Minimalkan penggunaan pestisida. Hindari
penggunaan ‘racun tikus’ dari bahan kimia, jika ingin membunuh atau mengusir
tikus, tapi gunakan jebakan tikus tradisional dengan umpan ikan asin
misalnya.Berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk mengurangi CFC yang akan
mengganggu lapisan Ozon Bumi. Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan
semua sudut rumah.Jangan membeli produk yang dibuat dari hewan langka. Mengurangi
konsumsi daging (flexitarian) atau bila memungkinkan jadilah vegetarian.
RECYCLE ( Daur Ulang ) Dan lain-lainnya :
Gunakan pakaian yang terbuat dari
bahan yang ramah lingkungan.
Gunakan tas daur ulang untuk
menyelamatkan lingkungan.
Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium
serta bahan anorganik lainnya.
Bagi Anda yang suka berkreasi
manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang menjadi produk kerajinan
tangan yang indah. Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan
peruntukkannya, jika memungkinkan pisahkan yang organik dan non organik. Sampah
organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos sedangkan yang non organik bisa
diolah kembali menjadi barang yang memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan
misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh
akan merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari
minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai waktu 200 tahun. Oleh
karenanya, jangan buang sampah an organik secara sembarangan, karena bisa
mencemari lingkungan.Barang benda plastic seperti: ember, kemasan cat dinding,
botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot
tanaman yang indah. Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan
atau berikan kepada orang lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah
sampah anorganik ini. Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan
rumah tangga yang sudah tidak digunakan atau didaur ulang sebaiknya
disumbangkan kepada yang mau menerima dan memanfaatkannya lagi. Jangan biasakan
membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan dapat
mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah.
Kompos sisa sayuran, kulit buah dsb. dari dapur Anda. Mulai olah sampah organik
menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Kompos daun kering
dan sampah, atau bawa ke sebuah tempat pendaur ulang sampah.
stop global warming
Hijaukan Lingkungan ( Go Green
) Dan yang lainnya:
Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah (Go Green).
Pohon-pohon yang kita tanam di halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah
pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan
menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi
tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup,
sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi
melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi
CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan global pun dapat diredam.
Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau pupuk kompos yang bisa
kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.
Informasikan
Bahaya Pemanasan Global, Dan yang lainnya:
Beritahu kepada sebanyak mungkin
orang sebagai warga Bumi, akan bahaya Pemanasan Global.Ajarkan anak dan cucu
untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan.Luangkan waktu Anda
untuk memberi informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu
menyayangi Bumi.
Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat
didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek
konservasi alam lingkungan.
Efisiensi Penggunaan Kendaraan
Bermotor :
Cari lokasi rumah tempat tinggal yang
dekat dengan kantor tempat bekerja atau tempat anak-anak sekolah.Biasakan
berjalan atau bersepeda, yang tentunya lebih menyehatkan dan ramah lingkungan,
misalnya untuk tujuan dekat seperti berbelanja ke supermarket di sekitar
rumah.Untuk jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum
massal, seperti busway dan kereta api.Naik kendaraan pribadi bersama-sama
secara bergantian misalnya dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau
setujuan.Jika harus naik kendaraan bermotor pribadi, untuk bepergian :Gunakan
mobil yang sesuai dengan kebutuhan keluarga atau lebih besar.Gunakan energi
hijau terbarukan seperti biofuel, antara lain biodiesel dan bioetanol (nama
dagang Pertamina : biosolar, biopremium dan biopertamax).Matikan mesin motor/mobil
saat pengisian bahan bakar. Jangan mengemudi di atas ambang batas kecepatan
yang dianjurkan.
Jangan membawa barang-barang yang tidak perlu dalam bagasi mobil.
Periksakan mobil secara teratur untuk memastikan dalam kondisi baik.
Periksa tekanan angin pada ban mobil secara teratur berkala.
Periksa minyak/oli mesin, rem, kopling, gardan dsb. Cek kemungkinan kebocoran
atau kerusakan lainnya, dan jangan lupa mendaur ulang minyak/oli motor/mobil
anda.
Rawat mobil dengan menyetel ulang mesin (tuned up) dan mengganti oli
mesin secara berkala, agar kondisi mesin tetap prima saat akan digunakan.
Gunakan ban radial untuk meningkatkan kemampuan jalan kendaraan.Jaga kondisi
roda ban agar seimbang tidak bergetar dengan melakukan ‘spooring &
balancing’ sehingga mobil nyaman dikendarai.Jika harus mengemudi mobil untuk
jarak yang sangat jauh, jangan lupa beristirahat misalnya pada ‘rest area’ di
jalan tol untuk menjaga stamina pengemudi mau pun kondisi mesin.
Beli motor/mobil baru atau pun bekas yang lebih efisien bahan bakar dan
menghasilkan emisi buangan yang lebih rendah agar tidak terlalu banyak
menyumbang CO2 ke udara.
Jika memungkinkan beli dan gunakan mobil ramah lingkungan, misalnya yang
menggunakan teknologi panel tenaga sinar matahari dan hibrida.
Semoga informasi ini bisa
bermanfaat, dan kita juga ikut menjadi sebagai bagian dari solusi, serta ikut
berpartisipasi aktif dalam menghadapi Peristiwa Pemanasan Global yang terjadi
saat ini. Semoga semua langkah-langkah kecil tersebut di atas jika sebagian
besar warga Bumi melakukannya ditambah kebijakan pro lingkungan dari para
pemimpin dunia untuk menekan emisi global, khususnya pada Pertemuan Perubahan
Iklim di Kopenhagen, dapat memberikan hasil positif demi terciptanya Bumi yang
lebih baik agar dapat diwariskan dan dinikmati oleh generasi penerus, yaitu
anak cucu kita sendiri.
Sumber : http://mrsolusi.wordpress.com/2012/01/19/solusi-mengatasi-global-warming-di-rumah/