Senin, 11 Februari 2013
Tepatkah Roy Suryo Menjadi Menpora
Terkait kasus Hambalang, posisi Menpora diganti oleh seorang yang tidak terduga sebelumnya untuk menangani posisi Menpora yang kosong yaitu Roy Suryo. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Roy Suryo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Ikut dilantik pejabat lain ialah Susilo Siswo Utomo sebagai Wakil Menteri ESDM. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/1/2013) sore. Prosesi diawali pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden. Pengambilan sumpah itu berjalan lancar. Setelah itu, keduanya menerima ucapan selamat dari Presiden dan Wakil Presiden Boediono serta semua pejabat yang hadir. Presiden sempat berbincang sesaat dengan keduanya. Namun tepatkah Roy Suryo menjadi Menpora yang baru? Banyak yang meragukan kinerja beliau lantaran sebelum menjadi Menpora Roy Suryo merupakan pakar telematika dan dianggap tidak banyak mengetahui seluk beluk olahraga di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu Menpora sudah menangani beberapa kasus yang sudah terjadi maupun yang baru terungkap seperti pelecehan seksual yang terjadi pada atlet tenis. Kita hanya berharap beliau dapat menjalankan tugasnya dengan benar dan amanah untuk menjadikan olahraga Indonesia menjadi lebih baik dan makin berprestasi.
Banjir
Banjir selalu menghantui kota-kota besar
di dunia khususnya di Indonesia. Sebenarnya bukan hanya Jakarta yang mengalami
banjir di Indonesia tetapi karena Jakarta merupakan pusat pemerintahan sehingga
menjadi patokan untuk daerah lain. Penyebab banjir di Jakarta sangat banyak
mulai dari sampah terlalu banyak di sungai-sungai sehingga air sungai dan kali
meluap, kurangnya tempat resapan air, bahkan ada yang menyebutkan kiriman
banjir dari bogor. Namun, menurut pengamat tata kota Marco Kusuma Wijaya
permasalahan banjir di Jakarta bukan hanya karena sampah, tetapi juga struktur
tanah yang semakin menurun. "Sampah bukan faktor utama, struktur tanah dan
jenis tanah di Jakarta yang sulit menyerap air juga menjadi penyebab banjir di
Jakarta," Jelas Marco saat meninjau pintu air Manggarai, Jakarta, Sabtu
(3/11). Marco juga menjelaskan, tanah di Jakarta mengandung lempung sehingga
sulit menyerap air. "Posisi tanah Jakarta sudah berada di bawah ketinggian
air," papar Marco. Untuk itu, dalam menangani banjir Jakarta, dibutuhkan
infrastruktur yang dapat mengalirkan air dan sumber resapan air. "Salah
satu solusi mengatasi banjir yaitu dengan membangun infrastruktur yang dapat
mengalirkan air dan sumber resapan yang banyak," imbuhnya. Marco juga
mengatakan, popularitas yang dimiliki Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat
menumbuhkan semangat dan kesadaran warga Jakarta untuk membantu menanggulangi
masalah banjir. "Dengan popularitas Pak Jokowi, seharusnya dapat menumbuhkan
kesadaran warga agar sumur resapan dapat dilakukan," tandasnya.
Perlukah Kita Mengembangkan Mobil Listrik?
Dari tahun ke tahun pasar otomotif
selalu melakukan terobosan baru untuk memikat para pembeli tidak terkecuali
kendaraan yang menggunakan listrik untuk menjalankan kendaraan tersebut. Belakangan
ini muncul mobil listrik yang heboh dibicarakan yaitu mobil BUMN Dahlan Iskan,
terkait mobil listrik yang di test drive olehnya itu menjadi heboh lantaran
terjadi kecelakaan yang mengakibatkan mobil mewah tersebut rusak parah terjadi akibat rem mobil blong. Memang
dengan menggunakan listrik sebagai bahan bakar dapan menekan polusi udara namun
tepatkah Indonesia mengembangkan mobil listrik yang sangat mewah sedangkan
masyarakat masih banyak yang berada dalam ekonomi lemah. Sebaiknya memproduksi
mobil listrik dengan harga yang tidak terlalu mahal agar kesenjangan social di
Indonesia tidak terlalu mencolok.
Keamanan Web Presiden
Ada peristiwa yang cukup heboh lantaran situs resmi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berhasil di hack oleh seorang pemuda. Peristiwa ini membuat pertanyaan apakah situs-situs resmi lemah dalam keamanan ? menurut Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Sutarman mengklaim Bareskrim Polri tidak gentar kepada para hacker (peretas) karena pihaknya percaya diri telah memiliki sistem keamanan yang kuat. Namun begitu, dia mengakui banyak pengamanan situs milik pemerintah masih rendah. Menurut Sutarman, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya situs yang dibobol oleh hacker (peretas). "Dari situ saja kita bisa analisa. Kalau bisa di-hack, berarti pengamanannya tidak baik. Termasuk dulu situs KPU, situs Polri juga pernah," kata Sutarman usai mengikuti Rapim Polri di Jakarta, rabu (30/1/2013). "Kalau Bareskrim kuat, kami kuat," tambahnya. Pernyataan Sutarman ini menanggapi adanya protes dari kelompok peretas internasional, Anonymous, terhadap penangkapan peretas situs presidensby.info yang bernama Wildan. Anonymous Indonesia meminta Polri tidak menangkap dan menahan Wildan karena hal tersebut justru menunjukkan bahwa situs tersebut memiliki sistem keamanan yang rendah. Dari peneusuran polisi, Wildan diketahui telah meretas tak kurang dari 5ribu situs. Sebenarnya peraturan tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik atau PP PSTE telah resmi resmi ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Oktober 2012. Peraturan ni bertujuan untuk kemudahan bagi para penegak hukum apabila terjadi suatu masalah. Apabila data tersebut ada di luar negeri, pihak penegak hukum dirasa akan lebih sulit untuk mendapatkan data tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)