Kebuntuan terhadap penyelesaian
masalah-masalah penting yang berdampak luas di ruang publik, ternyata bermuara
kepada keraguan maupun ketidaktegasan pemimpin. Pemimpin yang diberi kewenangan
besar oleh rakyat untuk mengambil keputusan, tapi tidak mampu atau tidak berani
mengambil keputusan akan sangat merugikan bangsa dan negara. Betapa publik
sudah bertahun-tahun disandera masalah subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Ketidakpastian yang berlarut-larut ini karena pemerintah selalu melontarkan
wacana-wacana yang hingga detik ini pun belum ada keputusannya. Harga BBM
bersubsidi ini mau dikemanakan, masyarakat dibuat semakin bingung. Menteri satu
bilang BBM bersubsidi pasti naik, tapi kapan dan berapa naiknya masih belum ada
kepastian. Pemerintah beralasan masih menunggu pembahasan APBN-P di DPR.
Padahal sesungguhnya, pemerintah telah diberi kewenangan penuh untuk menaikkan
atau menurunkan harga BBM bersubsidi jika diperlukan demi kepentingan perekonomian
nasional. Karena terlalu lama dalam ketidakpastian, yang berkembang luas adalah
spekulasi-spekulasi yang justru mengancam perekonomian nasional.
Harga-harga
barang termasuk kebutuhan pokok sudah terlanjur naik, sementara pemerintah
belum juga beranjak dari level wacana satu ke wacana lainnya. Sampai kapan
kondisi ini dibiarkan? Mengapa pemerintah tidak mendengar jeritan masyarakat
bawah akibat ketidakpastian problem BBM ini? Bukankah pemerintah dipercaya
untuk menanggung risiko atas keputusan yang akan mereka ambil? Lantas untuk apa
kewenangan besar itu diberikan jika tidak dipergunakan sebagaimana mestinya?
Maka tidak heran jika muncul anggapan bahwa ketidakpastian akibat keraguan
pemerintah ini sudah kebablasan dan sulit untuk ditoleransi. Lantas apa yang
terjadi? Dalam kondisi serbabimbang dan galau ini, ketidakpercayaan dan
penjelasan publik atas mandat yang diberikan kepada pemerintah SBY-Boediono
sudah memasuki titik puncak. Mereka tidak peduli lagi atas wacana-wacana
membosankan yang terus menerus diulang. Dan jika tidak terkendali, publik akan
mengambil keputusan sendiri-sendiri untuk menuntaskan masalah BBM ini.
Akibatnya fatal.
Kemarahan kolektif satu akan
bertabrakan dengan kemarahan kolektif lain. Bentrok antarkelompok yang
terkadang dipicu soal sepele adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
ketidaktegasan itu. Aksi kekerasan dalam konflik horizontal makin meluas karena
lagi-lagi ketidaktegasan aparat keamanan dan pemerintah. Ini menunjukkan betapa
keraguan dan ketidaktegasan seorang pemimpin itu akibatnya sangatlah fatal. Kita
bayangkan berapa banyak masalah-masalah bangsa yang telah,sedang dan akan
tersandera karena ketidaktegasan pemerintah ini.
Jadi jangan berharap Indonesia bisa maju kencang dengan semua potensi yang dimiliki. Justru akan jalan di tempat karena tersandera oleh ketidakpastian itu. Semoga pemerintah sadar akan situasi ini meski sudah sangat terlambat.
Jadi jangan berharap Indonesia bisa maju kencang dengan semua potensi yang dimiliki. Justru akan jalan di tempat karena tersandera oleh ketidakpastian itu. Semoga pemerintah sadar akan situasi ini meski sudah sangat terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar