Sabtu, 13 Juli 2013

BLSM : Demi Rakyat atau Demi Partai Politik

Ketika demonstrasi menolak kenaikan BBM memberikan gambaran yang terjadi dari kenaikan BBM subsidi maka itulah kenyataan saat ini. Program-program yang dijalankan jauh dari kata efektif bagi masyarakat kecil karena harga kebutuhan melambung sedangkan tambahan dari BLSM hanya mampu menambah Rp 5.000 dari tambahan belanja sehari-hari padahal kenaikan harga kebutuhan barang tidak cukup tertutupi.
Masalah lain adalah ketika penerima BLSM salah sasaran sehingga yang miskin tidak menerima yang mampu malah mendapatkan. Ironi seperti itu sudah sering terjadi ketika BLT masa lalu dibagikan dan terus terulang kembali dimasa sekarang. Sikap pemerintah menaikkan harga BBM berpengaruh besar terhadap kondisi masyarakat kecil apalagi yang akses BBM yang susah mendapatkan.
Harga normal saja didaerah terpencil misalkan lebih dari Rp 10.000/perliter apalagi ketika BBM naik tentu harganya melambung tinggi padahal pendapatan  mereka tidak meningkat didaerah tersebut. Kasus demi kasus miris membuktikan kurang matangnya pemerintah dalam membuat program pengentasa kemiskinan. Masyarakat hanya dibuat malas padahal mereka harusnya di ajarkan untuk produkti. Masyarakat miskin yang tidak mendapatkan diberi harapan palsu tanpa tidak lanjut yang jelas.
Politik memang kejam bahkan kebutuhan ekonomi masyarakat dikepinggirkan ketimbang kepentingan politik pemerintah itu sendiri.

Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/07/04/matangkah-sebenarnyapelaksanaan-program-blsm--574271.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar